Akibat Masuk Hutan, Suku Anak Dalam Dipidanakan
http://atjehjustice.blogspot.com/2014/01/akibat-masuk-hutan-suku-anak-dalam.html
Sumber Foto Merdeka.com
Suku Anak Dalam Bersama Kedua Anaknya
Justice Regional - Jambi - Lima suku anak dalam yang mendiami propinsi Jambi merasa ketidakadilan hukum terhadap mereka, Pasalnya mereka dipidana karena dituduh merambah dan masuk tanpa izin ke lahan milik perusahaan Wilmar Group.
"Lima orang suku anak dalam dipidanakan oleh PT Wilmar. Sekarang sudah masuk ke persidangan," kata tegas Manajer Penanganan Bencana Walhi Nasional Mukri Friatna di dalam diskusi polemik 'Bencana dan Kita' di Warung Daun, yang dilansirkan oleh Merdeka.com Jakarta, Sabtu (18/1/2014).
Dalam hal ini Mukri mengatakan pemidanaan lima orang suku Anak Dalam sungguh ironis. Sebab sejak dahulu kala, suku Anak Dalam atau suku rimba merupakan suku yang mendiami dan menguasai hutan di Jambi.
Akibat perkebunan itu kehidupan suku Anak Dalam terganggu, tetapi justru mereka lah yang dianggap sebagai penganggu.
Hal serupa juga terjadi pada suku lainnya. Kali ini mereka tergusur karena perusahaan tambang.
"Suku lainnya suku Togutil (suku di Halmahera Maluku) juga terancam padahal jumlah mereka cuma 304 jiwa. Sekarang daerah mereka banyak jadi pertambangan," terang dia.
Oleh karena itu, Walhi mendesak agar pemerintah tegas melindungi keberlangsungan hidup suku-suku di Indonesia.
"Hal seperti ini akan terus terjadi makanya kita harus sadar hak dan kewajiban yang harus kita jalankan. Pemerintah sampai saat ini tidak berani memidanakan perusahaan itu, di mana perlindungan untuk warga negara!" seru Walhi.
"Kalau berkontribusi pertambangan terhadap perusakan alam itu langsung dan terbuka tanah dikeruk seperti oleh Sinar Mas, Newmont di Lombok Barat, Exson Mobil di Aceh dan yang paling punya kontribusi (merusak) adalah Freeport penyebab bencana," tegas Mukri Friatna.
Sumber :
- Merdeka.com