Tangani Prostitusi Ibarat Makan Buah Simalakama
http://atjehjustice.blogspot.com/2013/12/tangani-prostitusi-bagaikan-makan-buah.html
Sumber Foto Detik.com
Justice National - Jakarta - Pemerintah Propinsi DKI Jakarta seperti makan buah si malakama dalam menangani masalah prostitusi. Pasalnya baru-baru ini wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja atau yang sering disapa Ahok mewacanakan lokalisasi prostitusi sebagai salah satu solusi menjadi dilematis.
Akibat wacana tersebut banyak kritik menyapanya, terutama dari ormas yang berlatrkan agama. "Kita susah ambil pilihan dalam hal ini, disatu sisi kalo kita katakan lokalisasi, semua orang marah sama kita, seolah kita melegalkan prostitusi, kata Ahok di ruang kerjanya (18/12).
Menurut Ahok, sulit diberantas yang namanya prostitusi sebab masalah ini terbilang klasik dan selalu ada dalam kehidupan manusia, bahkan dari zaman Nabi hingga sekarang.
Menurut Ahok, sulit diberantas yang namanya prostitusi sebab masalah ini terbilang klasik dan selalu ada dalam kehidupan manusia, bahkan dari zaman Nabi hingga sekarang.
Ahok memberi contoh seperti di Negara-negara maju dan ketat urusan agama seprti Jerman, prostitusi juga tetap ada, dan terkadang malah dizinkan. Hal tersebutlah yang menginspirasikan Ahok.
"Soalnya, kita berantas semua pun, memangnya (dijamin) tidak ada pelacur kelas tinggi dihotel berbintang dan apartemen yang sekali berapa puluh juta? Jadi kita terjebak kemunafikan pada hal-hal begitu. Kenapa sih kita jadikan polemik." jelas Ahok.
"Soalnya, kita berantas semua pun, memangnya (dijamin) tidak ada pelacur kelas tinggi dihotel berbintang dan apartemen yang sekali berapa puluh juta? Jadi kita terjebak kemunafikan pada hal-hal begitu. Kenapa sih kita jadikan polemik." jelas Ahok.
"Di Jerman, negara yang ketat dengan dalam agama, pelacurnya harus memakai sertifikat. Kenapa pleacur bisa dijadikan resmi? Karena mereka mengerti konsep Tuhan. Tuhan enggak mau melakukan? tambah Ahok. [aj]
Sumber detik.com
Baca Juga Berita ini
