Lahan Pembangunan Rumah Dinas Di Mark Up Rp. 1,3 M
http://atjehjustice.blogspot.com/2015/03/lahan-pembangunan-rumah-dinas-di-mark.html
| Ilustrasi |
Justice Aceh - Banda Aceh, Pembebasan lahan pembangunan rumah dinas guru di Cot Dama, Desa Paya Seunara, Sukakarya, Sabang tahun 2012 diduga terjadi penggelembungan (mark-up) harga hingga Rp 1,3 miliar. Kasus ini sudah dilaporkan Masyarakat Trasparansi Aceh (MaTA) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal ini disampaikan Koordinator MaTA, Alfian kepada wartawan di Sekretariat MaTA, Banda Aceh, Senin (30/3/2015).
“Kasus ini sudah kami laporkan ke KPK pada 18 Februari 2015. KPK juga sudah memberikan nomor agenda penerimaan,” kata Alfain didampingi dua koorditaornya Baihaqi dan Hafidh.
Dikatakan, data ditemukan MaTA, pembebasan lahan pembangunan rumah guru di Sabang tersebut diduga lebih tinggi kepentingan politik dari kepentingan untuk kesejahtraan para guru di sana. Pasalnya, selain pagu anggarannya muncul tanpa proses perencanaan, harga beli juga tidak merujuk Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Kota Sabang tahun 2012.
Dugaan politisasi itu juga tercium karena lahan seluas 9.347 meter2 yang dibebaskan itu, milik salah seorang anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRK Sabang Priode 2009-2014 yang kini menjadi pejabat terkemuka di sana.
Menurut Alfian, pagu anggaran yang diplotkan untuk itu Rp 1,8 miliar. Harga beli tanah dilaporkan Rp 1,5 miliar lebih atau setara Rp 170 ribu per meter. Sementara, NJOP Kota Sabang pada tahun tersebut hanya Rp 20 ribu 15 rupiah per meter atau untuk lahan seluas 9.347 meter hanya Rp 180 juta. “Artinya, ada selisih harga dalam laporan pembebasan lahan ini senilai Rp 1,3 miliar lebih dari 1,5 miliar yang dilaporkan,” rinci Alfian.
Seperti dilansirkan Habadaily.com, Senin (30/3/2015), Atas dasar dugaan tersebut sehingga pada 18 Februari 2015 pihaknya melaporkan kasus ini ke KPK dengan melapirkan barang bukti serta nama-nama mereka yang diduga bermain dalam pengadaan lahan tersebut. “Nama-nama yang diduga bermain turut kami lampirkan. Mereka sekarang ada yang menjadi pejabat di Sabang,” sebutnya.
Baca Juga Berita ini
