Ini 5 Janji Susi Saat Terpilih Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan
http://atjehjustice.blogspot.com/2014/11/ini-5-janji-susi-saat-terpilih-jadi.html
Susi Pudjiastuti (Foto : Merdeka.com) |
Justice Politics - Sejak dilantik Senin (20/10/2014), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempercayakan bos Susi Air, Susi Pudjiastuti untuk mengisi pos Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga Menteri Susi menyita perhatian masyarakat.
Gaya penampilan dan cara bicara yang apa adanya, membuat wanita asal Pangandaran, Jawa Barat ini berbeda dengan menteri lainnya. Terlebih janji-janji yang dia ucapkan untuk pengabdian kepada bangsa.
Alasan Jokowi merekrut dirinya karena kepincut dengan cara kerja selama memimpin Susi Air. Menurutnya, negara membutuhkan orang seperti Susi.
"Ya Saya memang butuh orang 'gila' untuk melakukan terobosan," tegas Jokowi yang diunggah dalam akun Facebook resminya, Sabtu (1/11/2014).
Berikut lima janji Susi saat terpilih jadi menteri Jokowi:
1. Gaji Rp 15 juta diberikan ke nelayan
usi mengaku digaji Rp 15 juta sebagai menteri. Gaji tersebut rencananya akan dia sumbangkan kepada para nelayan tua di Pangandaran yang sudah tidak bisa melaut.
"Saya akan memberikan asuransi untuk para nelayan yang sudah tidak bisa melaut, yang tua-tua, dari gaji menteri saya sekarang," kata Menteri Susi saat bertemu para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (1/11/2014) kemarin
2. Ubah aturan soal niaga kelautan dan pelabuhan
Susi akan mengubah sejumlah aturan soal bongkar muat kapal di tengah laut, serta tarif perkapalan izin tangkap. Dia mengaku hal tersebut sudah mendapat izin Jokowi.
"PP bongkar muat kapal di tengah peraturan menteri di tengah laut, terus minta menko ubah tarif perkapalan izin tangkap," beber Susi.
3. Cabut subsidi industri perikanan
Susi memasang target untuk mencabut subsidi BBM yang selama ini dinikmati pelaku industri perikanan. Dia menjelaskan, target itu berangkat dari kondisi besarnya anggaran subsidi BBM sektor industri perikanan yang selama ini justru merugikan negara.
Setidaknya, negara menghabiskan Rp 11,5 triliun untuk subsidi sektor perikanan. Ini tidak sebanding dengan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari izin kapal yang hanya Rp 300 miliar dalam satu tahun.
"Bicara soal target, at least my target in 5 years is that the goverment doesn't have to subsidized the fishing industry (target saya dalam lima tahun, pemerintah tak beri subsidi untuk industri perikanan)," ucap Susi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (31/12/2014)
4. Bongkar kebobrokan alat pemantau kapal
Susi mengakui dengan ala pengawasan kapal berbasis satelit yang dimiliki pemerintah tidak bisa dilakukan kerja secara maksimal. Pemerintah tidak tahu apakah kapal yang berada di laut, nakal merusak lingkungan atau tidak.
Pemerintah juga tidak tahu di mana posisi kapal tersebut mencari ikan.
"Tidak ada pengawasan kerusakan alam seberapa jauh yang timbul," tegasnya.
Dengan kondisi seperti Susi menginginkan peralatan bisa diperbaharui dengan menggunakan teknologi satelit iridium. Melalui teknologi ini, pemerintah bisa memantau kapal yang berlayar meski tidak menyalakan pemancar.
"Saya menginginkan satelit pakai iridium, jadi tidak ada blank spot. Di mana saja di bumi iridium bisa detect," ujarnya.
5. Usir negara nakal
Susi menekankan, kapal yang berlayar di Indonesia harus memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Menangkap dan mengambil hasil alam Indonesia harus memperhatikan keberlanjutan dan tidak boleh ada yang punah.
"Negara tidak mau ikut aturan sustain lingkungan silakan get out, you can not fish in our water," ucap Susi dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Tags : #Jokowi #Susi Pudjiastuti