.

Bocah Sekarat Disepelekan Rumah Sakit Hingga Tewas

Rizka Tazkia, siswi SMPN 240 jadi korban tabrak lari 
Justice Regional - Jakarta, Nahas mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan kisah tragis yang menimpa Rizka Tazkia (12) siswi SMPN 240 Jakarta.

Pasalnya, usai ditabrak lari seseorang tidak dikenal, dirinya justru meregang nyawa karena disepelekan pihak Rumah Sakit Yadika, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2014) kemarin.

Masih terlihat terpukul dan berat hati melepas kepergian anak ke empatnya, ayah korban, Epunsaiful (44) warga Jalan Tanah Kusir 2 No 78 RT 04/09 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan bercerita tentang kisah tragis yang menimpa anaknya.

Peristiwa tersebut ungkapnya, bermula ketika Rizka bersama Ariodiyati (39) istrinya serta beberapa orang tetangganya hendak menghadiri acara Senam Jantung Sehat yang biasa diselenggarakan setiap hari Minggu di parkiran Mall Pondok Indah.

Namun belum sampai menjejakan kaki di lokasi, rombongan mengalami kecelakaan saat tengah menyeberang Jalan Raya Alteri Pondok Indah sekitar pukul 06.30 WIB.

Dilansirkan Tribunnews.com, Selasa (11/11/2014). Seorang pengendara sepeda motor diketahui melaju dengan kecepatan tinggi dan menghantam sang anak hingga terpelanting mendarat di aspal.

Rizka tersungkur pun segera diangkat sang ibu bersama warga yang langsung membawanya ke Rumah Sakit Yadika.

Sementara, sang pengendara sepeda motor berhasil kabur melarikan diri saat beberapa warga mengejarnya.

"Waktu ditabrak, langsung dibawa ke UGD Yadika, soalnya itu rumah sakit paling deket. Dia (Rizka-red) masih sadar waktu dibawa, nggak ada bercak darah. Tapi istri saya bilang kalau Rizka mengeluh kepala sebelah kirinya-dekat telinga sakit," jelasnya.

Sesampainya di rumah sakit, sang istri katanya segera membeberkan keluhan anaknya kepada seorang dokter jaga di UGD Rumah Sakit Yadika.

Namun entah apa penilaian pihak rumah sakit, sang anak diceritakan sang istri, hanya dibaringkan di atas kasur rumah sakit dengan diberikan oksigen.

Bayangan terburuk sang istri ternyata menjadi kenyataan, sekira 15 menit berselang, juara kelas SMPN 240 itu pun diketahui pingsan tidak sadarkan diri.

"Dia dibiarin begitu aja, ditangani sementara. Saya nggak tahu apa penyebabnya, memang secara kasat mata dia nggak ada luka, nggak muntah atau kejang-kejang. Tapi 15 menit lewat, suster bilang Rizka sudah pingsan," ceritanya.

Pasca diketahui sekretaris kelas dan peserta lomba Pra Olimpiade Matematika SMPN 240 itu tidak sadarkan diri, salah seorang dokter jaga Rumah Sakit Yadika pun segera merujuk Rizka ke RSUP Fatmawati.

''Dok pasien pingsan, kata suster ke dokter yang jaga. Dokter jaga terus rujuk anak saya ke (RSUP-red) Fatmawati. Dokter itu bilang supaya cepat diobati, dibawa pakai taksi saja. Ambulans juga kata dokter lagi pada keluar. Ya, kita ke RS Fatmawati, nggak diantar pakai ambulans, dilepas begitu aja," sesal Saiful memandangi wajah anaknya di ponsel miliknya.

Cepat memacu kendaraan, sang sopir taksi pun langsung diarahkan menuju gerbang UGD RSUP Fatmawati.

Namun sayang, kondisi Rizka kian buruk dan diketahui sudah dalam keadaan koma, Rizka pun akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 08.00 yang diduga akibat pendarahan otak.

''Dari pas pingsan itu, sama sekali dia nggak bisa diajak bicara. Sampai di Rumah Sakit Fatmawati, pas di cek jantungnya, sudah buruk. Dokter jaga di sana bilang, Rizka sudah koma. Saya menyayangkan buruknya pelayanan, nggak ada ambulans, kalau nggak mungkin anak saya bisa selamat," ungkapnya sedih.

Sementara itu, Kasubnit Lantas Polres Jakarta Selatan, Ipda Bakti Butar-Butar membenarkan, adanya peristiwa tabrak lari tersebut. Pihaknya pun tengah menyelidiki lebih jauh terkait siapa pelaku yang tega menabrak gadis belia tersebut.

"Kita sudah visum korban. Sekarang kita akan cari CCTV di dekat TKP. Sejauh ini untuk asuransi keluarga korban akan terus kita bantu," jelasnya.

Ditemui terpisah, pihak Rumah Sakit Yadika belum dapat bersuara banyak terkait pelayanan hingga menyebabkan kematian Rizka.

Secara singkat, pihak Rumah Sakit Yadika hanya menyatakan tidak mengetahui peristiwa tersebut dan berdalih sudah melakukan pelayanan terbaik kepada seluruh pasien yang datang.

"Wah soal kejadian kemarin itu, saya belum tahu. Tapi yang jelas kami selalu kedepankan pelayanan untuk menyelamatkan jiwa pasien," jelas Feni, Karyawan Rumah Sakit Yadika singkat yang segera berlalu.




Baca Juga Berita ini close button minimize button maximize button

Berita Lainnya

Regional 6934743418004329518

Justice Terkini



Berita Sebelumnya...

Berita Foto


Translate

.
item