Gara-gara Rebutan Air Untuk Persawahan, 2 Petani Berantem
http://atjehjustice.blogspot.com/2014/10/gara-gara-rebutan-air-untuk-persawahan.html
Ilustrasi |
Justice Regional - Kediri, Musim kemarau panjang telah mengakibatkan sesama petani saling berebut air untuk pengairan sawah.
Rebutan air ini memicu penganiayaan yang menimpa Murlim bin Sujak (63) warga Desa Cendono, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kasus ini bermula saat korban mengairi sawahnya di Desa Cendono tiba-tiba didatangi oleh Paijan (46), perangkat desa setempat.
Keduanya kemudian terlibat cekcok terkait masalah penggunaan air untuk pengairan.
"Ayah saya saat giliran mengairi sawahnya tiba-tiba didatangi Pak Modin Paijan, yang merebut mengairi sawahnya sendiri. Saat diprotes malah Pak Modin mencekik leher ayah saya," ungkap Emy, anak Murlim seperti yang dilansirkan Tribunnews.com , Sabtu (11/10/2014).
Murlim yang sudah tua dan sakit-sakitan tak kuasa melawan Paijan yang masih muda dan berbadan kekar.
Akibatnya selain dicekik, korban juga dipukuli mukanya sampai lebam dan berdarah.
"Ayah saya tidak kuasa melawan karena badannya lemah karena baru pulang dari rumah sakit. Malahan ayah diancam akan dicangkul oleh Pak Modin," tambahnya.
Karena tidak terima telah dianiaya, korban kemudian melaporkan kasus itu ke Mapolsek Kandat.
"Kami sangat berharap polisi mengusut kasus ini karena tindakannya sudah sewenang-wenang," tegasnya.
Sementara polisi masih menyelidiki kasus ini dengan meminta keterangan korban dan saksi.
Laporan korban diterima petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Kandat Aiptu Supandi. Pelaku diduga telah melanggar pasal 351 KUHP pidana.