Sidang RUU Pilkada ricuh, anggota DPR merangsek ke mimbar Priyo
http://atjehjustice.blogspot.com/2014/09/sidang-ruu-pilkada-ricuh-anggota-dpr.html
Rapat Paripurna DPR bahas RUU Pilkada. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman |
Justice Politics - Jakarta, Menjelang tengah malam, sidang paripurna DPR pengesahan RUU Pilkada berlangsung ricuh. Penyebabnya adalah pimpinan sidang Priyo Budi Santoso langsung mengetok palu, meski masih banyak interupsi yang ingin disampaikan anggota DPR.
Seperti yang dilansirkan Merdeka.com, Jumat (26/9/2014) Dini hari. Mereka yang masih menunggu anteran interupsi antara lain Maruarar Sirait dan Aria Bima dari Fraksi PDI Perjuangan. Belum memberi kesempatan bicara kepada mereka, Priyo langsung mengetuk palu tanda dua opsi voting ditetapkan, yakni pilkada langsung atau lewat DPRD. Padahal, Fraksi Partai Demokrat masih ngotot diakomodirnya opsi ketiga.
"Tolong dicabut pimpinan," teriak sejumlah anggota DPR lewat mikrofon di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Mendengar permintaan itu, Priyo tampak cuek. Alih-alih mengabulkan, politikus Golkar itu malah memberi kesempatan kepada Fraksi Partai Demokrat untuk menyampaikan pendapatnya, meski ketuk palu tak juga dicabut. Melihat hal itu, sejumlah anggota DPR semakin emosional.
Dalam luapan emosi dan teriakan lewat mikrofon yang gaduh tersebut, para anggota DPR mulai meninggalkan kursinya dan perlahan merangsek ke mimbar pimpinan untuk mendekati Priyo. Salah satu yang berdebat dengan Priyo di mimbar pimpinan adalah Maruarar Sirait.
Dalam suasana yang masih ricuh tersebut, Priyo akhirnya memutuskan sidang diskors. Menurut informasi, saat jeda skors ini, lobi antar-pimpinan fraksi dilanjutkan kembali. Padahal, sebelumnya selama 4 jam lobi telah dilakukan.