Ada Dugaan Dibisniskan, Barak Bakoy Dibongkar
http://atjehjustice.blogspot.com/2015/02/ada-dugaan-dibisniskan-barak-bakoy.html
Barak Bakoy yang dibongkar | Foto : habadaily.com |
Justice Aceh - Aceh Besar, Barak korban tsunami yang disinyalir dihuni oleh bukan korban tsunami di desa Bakoy, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar dibongkar oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.
Pembongkaran 4 barak ini melibatkan personil Satpol PP, Polisi dan pihak TNI yang berjaga-jaga di sekitar barak yang dibongkar. Sedangkan petugas pembongkaran yang dibantu oleh puluhan personil Satpol PP terus merobohkan satu persatu 4 barak yang ada di Bakoy.
Meskipun tidak mendapatkan perlawanan dari penghuni 4 barak, namun mereka kesal dan kecewa dengan sikap pemerintah setempat membongkar barak ini.
Koordinator Barak, Andrian (38) mengaku tindakan pembongkaran sepihak ini jelas-jelas telah mendiskriminasi penghuni barak di sini. Seharusnya, pemerintah terlebih dahulu menyediakan fasilitas tempat penghuni barak di sini saat pindah ke barak sebelah yang belum dibongkar.
“Memang kami disuruh pindah ke Barak sebelah, namun kami kecewa karena di sana belum ada fasilitas baik air bersih dan juga WC,” kata Koordinator Barak, Andrian, Sabtu (21/2/2015) seprti dilansirkan Habadaily.com.
Andrian bahkan menantang pihak pemerintah untuk memeriksa semua berkas yang dimiliki oleh penghuni barak. Namun pihak pemerintah tidak melakukan klarifikasi agar terbukti bahwa yang tinggal di barak ini adalah korban tsunami.
Sementara itu Asisten I Bidang Pemerintah dan Kejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Mukhtar mengatakan, pihaknya telah beberapa kali memperingatkan agar penghuni barak ini segera pindah dan meninggalkan barak tersebut.
“Sudah 4 kali kami ingatkan, terakhir kita ingatkan bulan Desember 2014 lalu, jadi sudah jauh hari kita ingatkan,” imbuh Mukhtar.
Dibongkarnya barak ini, kata Mukhtar, ini disebabkan yang menghuni barak tersebut bukan lagi korban tsunami. Kemudian barak ini ditemukan oleh pihaknya sudah dibisniskan atau disewakan oleh oknum makelar.
“Sudah dibisniskan ini barak, hanya ada satu orang yang korban tsunami di barak ini, selebihnya bukan, makanya kita bongkar,” tegasnya.
Apa lagi, jelasnya, sering terjadi konflik dan ketegangan antara penghuni barak yang pendatang dengan warga setempat di desa Bakoy ini. Sehingga warga desa Bakoy meminta kepada pemerintah Kabupaten Aceh Besat untuk dipulangkan kembali di desa asalnya masing-masing.