Walikota Meksiko dan Istri Diduga sebagai Dalangi Hilangnya 43 Mahasiswa
http://atjehjustice.blogspot.com/2014/10/walikota-meksiko-dan-istri-diduga.html
Demo memprotes hilangnya mahasiswa (Reuters) |
Justice Globe - Mexico City, Seorang walikota Meksiko dan istrinya diduga sebagai dalang hilangnya 43 mahasiswa di negeri tersebut. Para mahasiswa tersebut hilang pada 26 September lalu dari Iguala di negara bagian Guerrero yang kerap dilanda kekerasan.
Mereka hilang setelah bentrok dengan aparat kepolisian setempat. Insiden tersebut menggemparkan publik Meksiko dan memicu aksi-aksi demo.
Sejauh ini, otoritas federal telah menangkap 52 orang terkait hilangnya mahasiswa tersebut. Ini termasuk puluhan polisi yang terkait dengan sebuah geng bernama Guerreros Unidos atau "United Warriors." Sang pemimpin geng, Sidronio Casarrubias, juga ditangkap pekan lalu.
Di Mexico City, Jaksa Agung Meksiko, Jesus Murillo said Casarrubias mengatakan, Walikota Iguala Jose Luis Abarca dan istrinya, Maria de los Angeles Pineda, telah memerintahkan dua satuan polisi setempat untuk menghentikan para mahasiswa tersebut mengganggu event politik di hari itu.
"Kami telah mengeluarkan perintah penangkapan Walikota Iguala Jose Luis Abarca, istrinya Pineda Villa dan kepala kepolisian Felipe Flores Velazquez, sebagai tersangka dalang peristiwa yang terjadi di Iguala pada 26 September," tutur Murillo pada konferensi pers seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (23/10/2014).
Menurut Murillo, dalam insiden tersebut, polisi menembak mati seorang mahasiswa dan menahan mahasiswa lainnya, sebelumnya menyerahkan mereka ke geng Guerreros Unidos. Geng tersebut mengira para mahasiswa tersebut sebagai anggota kelompok kriminal "Los Rojos" atau "The Reds" yang merupakan rival geng tersebut.
Sementara itu, otoritas terus menyelidiki temuan sembilan kuburan massal, yang berisikan 30 jasad. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan jasad-jasad tersebut bukan jasad para mahasiswa yang hilang.
Hilangnya puluhan mahasiswa telah mendorong timbulnya aksi protes yang dilakukan warga. Ribuan warga di Iguala kembali berdemo pada Rabu, 22 Oktober waktu setempat untuk memprotes hilangnya para mahasiswa keguruan tersebut. Dalam aksi protes ini, sekelompok pria bertopeng kemudian melemparkan bom Molotov ke kantor-kantor pemerintah setempat dan memecahkan kaca-kaca jendela.