Model Prostitusi Diungkap Polisi
http://atjehjustice.blogspot.com/2014/06/model-prostitusi-diungkap-polisi.html
AD saat dibawa ke Polda Jatim
Justice Regional - Surabaya, Setelah mengamankan dua mucikari muda, Nanda Fiolet alias Mami Vhea (22) dan AT (17) pada awal minggu lalu, polisi kembali menangkap seorang mucikari. Dia adalah IN alias andrew (24), warga Jalan Wonorejo III yang juga tinggal di Jalan Mampang Prapatan VIII D, Jakarta Selatan.
Selain itu, polisi juga mengamankan model cantik berinisial AD (25), warga Surabaya, yang merupakan anak buah Andrew.
"Jaringan prostitusi model ini sangat eksklusif. Tak sembarang orang bisa masuk,"kata AKBP Bambang Tjahyo Bawono. Seperti yang dilansirkan Detik.com, Jumat (27/6/2014) malam.
Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jatim ini mengatakan, tarif untuk membooking para model ini juga tak main-main, Rp 15-Rp 25 juta. Jaringan prostitusi ini sangat tertutup sehingga hanya orang-orang terdekat dan dipercaya saja yang bisa masuk.
"Mereka memajang paramodel itu melalui facebook dan layanan pesan singkat. Hanya orang terpercaya saja yang bisa mendapatkan kata kunci layanan pesan singkat itu,"
lanjut Bambang.
Andrew dan AD sendiri diamankan di sebuah hotel bintang empat di Surabaya. Dari mereka, polisi menyita uang Rp 15.350.000, dua smartphone, dan sebuah kondom. Andrew ikut diamankan karena mengantarkan AD yang saat itu mengenakan baju seksi warna pink. Kepada penyidik, Andrew yang kemayu itu mengaku mempunyai 20-25 anak buah yang terdiri dari para model.
Polisi sendiri masih terus menyelidiki jaringan lain. Polisi menduga ada germo lain yang juga memiliki anak buah para model. Mereka sebenarnya saling mengenal. Bahkan mereka sering bertukar anak buah yang hendak dibooking oleh pelanggan.
"Dengan melihat tarifnya, sudah pasti orang berduit saja yang mampu membooking. Bisa jadi sasaran mucikari ini adalah pengusaha dan konglomerat," tandas Bambang.
Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jatim ini mengatakan, tarif untuk membooking para model ini juga tak main-main, Rp 15-Rp 25 juta. Jaringan prostitusi ini sangat tertutup sehingga hanya orang-orang terdekat dan dipercaya saja yang bisa masuk.
"Mereka memajang paramodel itu melalui facebook dan layanan pesan singkat. Hanya orang terpercaya saja yang bisa mendapatkan kata kunci layanan pesan singkat itu,"
lanjut Bambang.
Andrew dan AD sendiri diamankan di sebuah hotel bintang empat di Surabaya. Dari mereka, polisi menyita uang Rp 15.350.000, dua smartphone, dan sebuah kondom. Andrew ikut diamankan karena mengantarkan AD yang saat itu mengenakan baju seksi warna pink. Kepada penyidik, Andrew yang kemayu itu mengaku mempunyai 20-25 anak buah yang terdiri dari para model.
Polisi sendiri masih terus menyelidiki jaringan lain. Polisi menduga ada germo lain yang juga memiliki anak buah para model. Mereka sebenarnya saling mengenal. Bahkan mereka sering bertukar anak buah yang hendak dibooking oleh pelanggan.
"Dengan melihat tarifnya, sudah pasti orang berduit saja yang mampu membooking. Bisa jadi sasaran mucikari ini adalah pengusaha dan konglomerat," tandas Bambang.