.

Poblem Makna Cinta


Salam,
Berbicara tentang cinta tak seorang pun yang tidak terpesona. Cinta menjanjikan bahagia dan menawarkan harapan dan masa depan. Sehingga banyak manusia memperebutkan cinta untuk memperoleh kebahagian serta harapan yang mendambakan ketenangan jiwa. Meskipun jalan berduri, namun terasa mulus untuk dilewati. Bahkan sebagian manusia rela mengorbankan jiwa dan raga demi mempertahankan cinta, Seperti kisah Romio dan Juliet. Demi menjaga keutuhan cinta, rela mati dalam cinta meskipun menyakitkan.
Akan tetapi   benarkah cinta itu menjanjikan kebahagian dan menawarkan harapan dan masa depan? Namun jawabannya terkadang benar dan juga terkadang tidak benar. Karena tergantung dari skenario hidup yang telah tertera didalam naskah lahur mahfud (perjanjian sebelum manusia lahir). Dimana masing-masing dari manusia telah menobatkan perjalanan hidupnya dalam sebuah catatan pribadi, baik senang maupun duka tercatat lengkap didalamnya.
Namun demikian, pada hakekatnya cinta merupakan anugrah Tuhan yang bersifat Fitrah untuk semua makhuk Tuhan tanpa kecuali. Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari dimana, cinta itu menjamu kedupan makhluk Tuhan yang diimplementasikan lewat kasih dan sayang. 
Menurut LH. Santoso  dalam Kamus Bahasa Indonesianya,  cinta adalah “rasa kasih dan sayang yang disertai dengan rasa rindu dan kasihan yang teramat dalam, perasaan ingin dimiliki dan memiliki”. Jadi, dengan demikian dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa didalam cinta menghadirkan sebuah rasa atau perasaan yang kemudian melahirkan kepedulian, perhatian dan juga pengertian.
Dalam kehidupan kaula muda pada akhir-akhir ini cendrung keliru dalam memaknakan cinta, dimana hal ini bisa kita lihat dalam tingkah laku pergaulannya, Yang mengakibat cinta itu dipandang sebagai alat untuk menaklukkan pasangannya, untuk memperoleh hasrat dan tercapainya sebuah tujuannya tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya berujung dengan penyesalan, luka, kecewa dan air mata. Hal ini melihat siapa yang memulai dan mengakhiri hubungan cinta, maka dialah yang bersalah. Akan tetapi konon terjadi bukan orang yang mengakhiri cinta yang menjadi hujatannya malah cinta yang menjadi hujatannya
Nah, pemaknaan cinta yang seperti ini, memilki perspektif yang sangat sempit. Sehingga rasa cinta hanya berlaku bagi lawan jenis dan pasangannya semata. Sedangkan yang kita ketahui cinta itu menjamu kehidupan manusia dari segala sisi kehidupan.
Memang tak salah juga bila hal ini terjadi, karena pemaknaan cinta itu sering di tafsirkan terkadang layaknya seperti kisah-kisah yang mereka baca dalam karangan fiksi dan mereka tonton dalam sinetron-sinetron yang di tayangkan ditelevesi dan bioskop. Sehingga timbul sebuah asumsi bahwa Cinta itu adalah romantisme kehidupan dua insan yang berbeda jenis kelamin.
Padahal yang kita tahu cinta bukan hanya untuk mengikat hubungan dua insan, akan tetapi cinta itu bersifat komplite dan milik sesama insan, tuhan dan semua makhluk. Sedangkan cinta untuk suatu hubungan antara dua insan yang berbeda itu adalah cinta dari perpaduan nafsu, kasih dan sayang yang menghadirkan benih-benih rindu sebagai pelipu lara, yang kemudian juga melahirkan kebahagian.

Wassalam,
                                                                           
                                                                                     


Baca Juga Berita ini close button minimize button maximize button

Berita Lainnya

Cinta 4950691856035186653

Justice Terkini



Berita Sebelumnya...

Berita Foto


Translate

.
item